Mungkin ini bisa jadi renungan bagi kalian yang sedang konflik dengan orang tua, adik, kakak, teman & sahabat dekat; terutama orang tua/kakek nenek/papah mamah/ayah ibu/papi mami. Ingatlah, bahwa mereka juga sebenarnya manusia, yang tidak lebih besar dari kita. Mereka mempunyai kekurangan-kekurangannya sendiri, namun disatu sisi, mereka juga mempunyai kelebihan yang bisa kita kagumi.
Bersyukurlah bahwa mereka masih ada disamping kamu saat ini, masih bisa berbicara, bergerak, tersenyum, dan menasihati kita. Kelak, ketika mereka sudah tiada, mereka tidak bisa lagi berada disisi kita. Mungkin, baru saat itu kita menyadari peran pentingnya mereka dalam hidup kita sehari-hari semasa dia masih bersama kita dulu. Mungkin, baru saat itulah kita sadar, bahwa ada banyak sisi positif yang tidak mungkin kita dapatkan seandainya dia tidak ada disamping kita. Bahkan, lebih menyesalkan lagi, mungkin kita justru bertambah kuat karena mendapatkan teladan, nasehat, dan kata-kata mereka yang kamu resapi secara tidak sadar dan ternyata membuahkan kamu berkat-berkat, namun timbal baliknya kamu malah membalasnya dengan tidak sekalipun memberikan credit terhadap perkataan/perbuatan baik mereka yang tertanam dalam hati kita. Mungkin ada bersitan semangat dari ayah, perkataan sang ibu, kepercayaan adik, loyalitas sang kawan, yang kita pelajari dari mereka, namun tidak sekalipun kita ucapkan terima kasih kepadanya.
Kelak, ketika orang-orang yang kita sayangi sudah tiada –tidak ada lagi peluh di muka perjuangan ayah dalam bekerja, tidak ada lagi suara bernada tinggi dari ibu, tak ada lagi respons yang begitu cepat dan jujur seperti seorang adik, tidak ada lagi tawa dan senyum dan tegur sapa dari sahabat karib, tidak ada lagi yang peduli terhadap apa yang kamu alami dan rasakan selain daripada mereka yang biasanya dekat dengan kita.-
Firman Tuhan berbunyi: “Hormatilah ayahmu dan ibumu.”, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”, mungkin akan terngiang-ngiang dalam benak kita ketika orang-orang tersebut sudah tiada. Saat itulah kita menyadari, akan arti pentingnya orang-orang yang hadir dalam hidup kita.Benarlah Firman Tuhan menyebutkan untuk kita mengasihi orang=orang disekitar kita. Selain untuk mematuhi hukum Tuhan dan mendatangkan berkat, juga melindungi kita dari kesedihan penyesalan kelak ketika mereka sudah tiada.
Apa yang kita rasakan seandainya, sehari sebelum ayah meninggal, kita memberontak kata-katanya untuk tidak keluar malam? Apa yang kita rasakan seandainya, sehari sebelum nenek meninggal, kita menolak untuk mendengarkan perintahnya?
Tapi, apa yang kita rasakan, seandainya orang yang kita sayangi meninggal dalam keadaan puas karena kita sudah berbuat baik kepadanya selama hidupnya? Dan kita tahu bahwa dia mengetahui bahwa kita tahu bahwa kita telah berbuat baik dan dia selama hidupnya?
Tak ada kepuasan yang terbesar selain memperoleh harta di Surga, dapat berbuat menolong orang lain, dan karena itu dapat mengumpulkan harta di Surga, harta yang paling berharga yang dapat kita miliki dalam dunia, dan terhindarkan dari penyesalan yang mendalam di akhir zaman. Maka kita akan menjadi disebut orang yang berbahagia.
( Mungkin ini adl sdikit Pengalaman dari saya yang bisa saya bagi kepada kalian ...Ingat lah 1 hal saja JANGAN PERNAH KALIAN MEMBUAT KESALAHAN KEPADA ORANG TUA KALIAN TERUTAMA KEPADA " IBU " ...Beliau itu jikah marah kepada kalian itu adalah tandah SAYANG kepada kalian )
* akhirnya nge-post juga setelah absen hampir dua bulan.. hheee
Bersyukurlah bahwa mereka masih ada disamping kamu saat ini, masih bisa berbicara, bergerak, tersenyum, dan menasihati kita. Kelak, ketika mereka sudah tiada, mereka tidak bisa lagi berada disisi kita. Mungkin, baru saat itu kita menyadari peran pentingnya mereka dalam hidup kita sehari-hari semasa dia masih bersama kita dulu. Mungkin, baru saat itulah kita sadar, bahwa ada banyak sisi positif yang tidak mungkin kita dapatkan seandainya dia tidak ada disamping kita. Bahkan, lebih menyesalkan lagi, mungkin kita justru bertambah kuat karena mendapatkan teladan, nasehat, dan kata-kata mereka yang kamu resapi secara tidak sadar dan ternyata membuahkan kamu berkat-berkat, namun timbal baliknya kamu malah membalasnya dengan tidak sekalipun memberikan credit terhadap perkataan/perbuatan baik mereka yang tertanam dalam hati kita. Mungkin ada bersitan semangat dari ayah, perkataan sang ibu, kepercayaan adik, loyalitas sang kawan, yang kita pelajari dari mereka, namun tidak sekalipun kita ucapkan terima kasih kepadanya.
Kelak, ketika orang-orang yang kita sayangi sudah tiada –tidak ada lagi peluh di muka perjuangan ayah dalam bekerja, tidak ada lagi suara bernada tinggi dari ibu, tak ada lagi respons yang begitu cepat dan jujur seperti seorang adik, tidak ada lagi tawa dan senyum dan tegur sapa dari sahabat karib, tidak ada lagi yang peduli terhadap apa yang kamu alami dan rasakan selain daripada mereka yang biasanya dekat dengan kita.-
Firman Tuhan berbunyi: “Hormatilah ayahmu dan ibumu.”, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”, mungkin akan terngiang-ngiang dalam benak kita ketika orang-orang tersebut sudah tiada. Saat itulah kita menyadari, akan arti pentingnya orang-orang yang hadir dalam hidup kita.Benarlah Firman Tuhan menyebutkan untuk kita mengasihi orang=orang disekitar kita. Selain untuk mematuhi hukum Tuhan dan mendatangkan berkat, juga melindungi kita dari kesedihan penyesalan kelak ketika mereka sudah tiada.
Apa yang kita rasakan seandainya, sehari sebelum ayah meninggal, kita memberontak kata-katanya untuk tidak keluar malam? Apa yang kita rasakan seandainya, sehari sebelum nenek meninggal, kita menolak untuk mendengarkan perintahnya?
Tapi, apa yang kita rasakan, seandainya orang yang kita sayangi meninggal dalam keadaan puas karena kita sudah berbuat baik kepadanya selama hidupnya? Dan kita tahu bahwa dia mengetahui bahwa kita tahu bahwa kita telah berbuat baik dan dia selama hidupnya?
Tak ada kepuasan yang terbesar selain memperoleh harta di Surga, dapat berbuat menolong orang lain, dan karena itu dapat mengumpulkan harta di Surga, harta yang paling berharga yang dapat kita miliki dalam dunia, dan terhindarkan dari penyesalan yang mendalam di akhir zaman. Maka kita akan menjadi disebut orang yang berbahagia.
( Mungkin ini adl sdikit Pengalaman dari saya yang bisa saya bagi kepada kalian ...Ingat lah 1 hal saja JANGAN PERNAH KALIAN MEMBUAT KESALAHAN KEPADA ORANG TUA KALIAN TERUTAMA KEPADA " IBU " ...Beliau itu jikah marah kepada kalian itu adalah tandah SAYANG kepada kalian )
* akhirnya nge-post juga setelah absen hampir dua bulan.. hheee
3 komentar:
kunjungan gan.,.
bagi" motivasi.,.
apapun yang bisa kita lakukan lakukanlah sekarang .,.
jangan buang waktu kamu sia2.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,
Hey keep posting such good and meaningful articles.
Blogging is the new poetry. I find it wonderful and amazing in many ways.
Posting Komentar