0 Sudahkan Kita Memahami Seorang Wanita ? (bag. 1)

Bisakah kita memahami perempuan? ak segera melarikan diri jika ada yang menjawab bisa. Bukan karena membingungkan, tapi karena perempuanlah makhluk yang paling ambigu. Kita tidak pernah tahu pentingnya mereka bagi kita sampai kemudian kita kehilangan mereka. Kita tidak akan pernah bisa memahami kenapa mereka bersedia berpakaian seksi, kelayapan di mall, tapi menolak untuk dilihati. 
Aku tidak pernah bisa memahami mereka. Dan tidak ingin mencoba lagi. Bukan karena aku kapok. Tapi karena aku tidak akan pernah bisa. Bisakah kita memahami kenyataan berikut ini:  mereka sangat seksi dengan pakaian dalam miu-miu tapi menjadi biasa saja ketika telanjang bulat? Mereka bisa sangat menggairahkan dengan rok yang tersingkap sedikit saja dan memaksa kita berpikir yang tidak-tidak, tapi kemudian malah terlihat lucu ketika telanjang sebab ada sisa lemak di sana-sini. Mereka jugalah yang bersedia memakai bra dengan penopang kawat, supaya kita memperhatikan dan mengaguminya dengan takjub. Minimal supaya kita tidak melihat ’isi kawat’ tetangga. 
Bisakah kita pahami semua itu? 

Semua perempuan matre :  sebab mereka menyukai keindahan, dan keindahan adalah daftar harga yang harus kita bayar. Hanya alam yang memberikan keindahan secara gratis, meskipun jalan menuju ke sana tetap harus bayar. Semua perempuan suka dipuji: sebab mereka menikmati pujian. Tapi pujian yang berlebih dan tidak tepat waktu justru membuat mereka jengah. Pujian Anda akan dimaknai gombal, walaupun mereka tetap suka digombali. Hampir semua perempuan mencintai anak kecil, dan mereka jugalah yang mengidap baby blues.

Hampir semua perempuan menangis usai mengucapkan ijab-kabul, dan membiarkan kita bingung sendiri mengartikan tangisan itu ekspresi rasa gembira atau ekspresi menyesal telah menikah dengan kita. Perempuan jugalah yang dianugerahi kelebihan terutama mencium bau busuk selingkuh kita. Sesekali mungkin Anda bisa menipu mereka, tapi mereka cepat belajar. Perempuan jugalah yang sanggup datang menemui wanita selingkuh kita, mengajaknya belanja dan nyalon bersama, mengajaknya meni-pedi, sambil meminta si wanita melepas kita untuk kembali ke rumah secara baik-baik, dan tak bercerita apa pun ke kita karena justru selingkuhan kita yang bercerita. Perempuan jugalah yang bisa menahan rasa sakit 9 kali lebih baik dari kita pria. Masihkah kita berusaha memahami mereka ?

0 komentar:

Posting Komentar