0 Sudahkan Kita Memahami Seorang Wanita ? (bag. 3)

Melanjutkan posting sebelumnya : 

Ada sebuah doktrin : "Pahami Musuhmu, Sehingga kau tau kelemahannya, dan kau temukan cara mudah menghancurkannya." 

Yang jelas, memahami adalah syarat awal terpenting, baik untuk memuliakan ataupun membahagiakan wanita. Mencuri hati seorang wanita, kau hanya perlu tau apa yg akan membuatnya tersenyum. Namun jika berniat menyimpan hasil curian itu lebih lama atau justru meremukkan dengan segala cara, cari tau apa yg akan membuatnya menangis.

Wanita sebenarnya tak perlu sampai mengeluarkan air mata untuk lelaki manapun, tak ada lelaki yg pantas untuk mendapatkannya. Kalaupun ada, dia pasti lelaki yg tak akan mebuat wanitanya menangis.

Tapi itu teori, prakteknya sering kali seseorang yang semestinya menghapus air matamu, justru orang yg membuatmu menangis sejadi jadinya.

"Ketika wanita diam, seribu hal sedang berlarian dalam benaknya"
"Ketika wanita memilih tak mendebat, dia sedang berpikir sangat dalam"

"Ketika wanita memandangmu dengan tatap penuh tanya, yup dia memang sedang bertanya, berapa lama lagi waktumu tersisa untuknya"

"Ketika wanita menjawab, Gapapa, aku baik baik aja ,tapi sekian detik tertunda, dia sama sekali nggak baik baik aja"

"Ketika wanita menatapmu tajam, dalam hatinya dia sedang membentakmu,(kok tega sekali kamu berbohong)"
"Ketika wanita bersandar dibahumu, dia sedang berharap kamu bisa jadi miliknya selamanya, namun dia tau itu tidak akan terjadi"

"Ketika wanita menelponmu (hampir) setiap hari, dia sedang meminta sedikit saja perhatianmu"

"Ketika wanita meng-SMS-mu lebih sering lagi, dia sedang memintamu mebalasnya, paling tidak sesekali"

"Ketika wanita mengatakan (AKU MENCINTAIMU) , beda denganmu, karena itu berisi kesungguhan"

"Ketika wanita mengatakan (AKU NGGAK BISA HIDUP TANPAMU) , dia sudah menyerahkan masa depannya untukmu"

"Dan Ketika wanita mengatakan (AKU MERINDUKANMU) , tak ada siapapun didunia ini yg bisa merindukanmu lebih dari itu"

Sebuah tulisan disaat matahari mulai muncul , Masihkah kita berusaha memahami mereka ?

0 komentar:

Posting Komentar